Bioinformatika adalah kombinasi dari biologi dan teknologi
informasi. Disiplin ilmu ini meliputi berbagai perkakas sistem komputasi dan
metoda yang digunakan untuk mengatur, meneliti dan menggerakkan besar satuan
data biologi. Secara esensial, bioinformatika mempunyai tiga komponen:
- Penciptaan database yang memungkinkan penyimpanan dan manajemen pengaturan data biologi yang besar.
- Pengembangan algoritma dan statistik untuk menentukan hubungan diantara sejumlah data set yang besar.
- Penggunaan dari perkakas untuk analisa dan penafsiran dari berbagai jenis data biologi, mencakup DNA, RNA dan urutan protein, struktur protein, profil ekspresi gen, dan jalur biokimia.
I Istilah bioinformatika pertama kali digunakan pada tahun
1990an dan pada mulanya diartikan sebagai manajemen dan analisis DNA, RNA dan
data sekuensing protein. Perkakas komputasi untuk analisis sekuensing telah
tersedia sejak tahun 1960an, tetapi hal ini mempunyai kepentingan yang sempit
sampai kemajuan dalam teknologi sekuensing yang mendorong ke arah suatu
perkembangan yang cepat dalam jumlah sekuens yang tersimpan di database seperti
GenBank. Saat ini, istilah Bioinformatika telah meluas untuk menyertakan tipe
data biologi yang berbeda, sebagai contoh struktur protein, profil ekspresi gen
dan interaksi protein. Masing-masing dari tipe data tersebut memerlukan
pengaturan database, algoritma dan metode statistik sendiri-sendiri.
Potensi dan Aplikasi Bioinformatika
Potensi komersial dari aplikasi bioinformatika sangat
menggiurkan. Pada tahun 1998 saja, pangsa pasarnya mencapai sekitar $290 juta,
dan diperkirakan akan mencapai $2 milyar pada tahun 2005.
Selama bulan Maret tahun 2000 investasi pada bidang ini
sedikitberkurang. Hal tersebut disebabkan oleh pernyataan Presiden AS Bill
Clinton dan PM Inggris Tony Blair, yang membebaskan akses terhadap informasi
genom manusia sehingga dianggap menghalangi paten terhadap genom manusia. Tapi,
pada akhir bulan, investasi mulai kembali normal karena bioinformatika masih
dianggap cukup prospektif di masa depan.
Menurut laporan Ventureone di Amerika Serikat pada tahun
2001 dana-dana ventura telah mencapai $700 juta digunakan untuk pengembangan
bioinformatika.
Sementara itu, kepala Divisi Teknologi Khusus untuk Bioinformatika
yang pertama di Microsoft menganggap, ini adalah peluang yang amat besar.
Penjualan komputer untuk ilmuwan-ilmuwan akan mencapai $43 juta.
Perkembangan Bioinformatika
Studi Bioinformatika mulai tumbuh sebagai akibat dari perkembangan berbagai metode sekuens baru yang menghasilka data yang sangat banyak. Hal tersebut, secara kebetulan, didukung pula oleh teknologi penyimpanan, manajemen, dan pertukaran data melalui komputer. Inovasi dalam pemetaan dan sekuensing memiliki peran penting dalam proses pengambilan data biologis. Penggunaan Yeast Artificial Chromosome (YAC), sangat membantu dalam konstruksi peta fisik genom kompleks secara lengkap (Touchmann & Green, 1998). Untuk mengklon fragmen-fragmen DNA besar (sekitar 150.000 pasangan basa) digunakan bacterial Artificial Chromosome (BAC).
Kemungkinan, teknologi yang paling banyak kontribusinya adalah teknologi PCR. Walaupun tergolong tua (PCR ditemukan tahun 1985), meode ini sangat efektif, dan telah mengalami penyempurnaan selama bertahun-tahun.
Perkembangan teknologi sekuensing dimulai dan semi-automatic sequencer yang pertama pada tahun 1987, dilanjutkan dengan Taq Cycle sequencing pada tahun 1990. Pelabelan Flourescen fragmen DNA dengan Sanger dideoxy Chain Termination Method, merupakan dasar bagi proyek sekuensing skala besar (Venter et. al., 199).
Beberapa aplikasi bioinformatika
1.Transformasi sekuen menjadi informasi genetik.
Intinya adalah menjual data, dalam bentuk gen komplit, atau fragmen, yang dapat digunakan oleh pihak lain untuk mencari potensi terhadap gen tersebut.
2.Pasien sebagai komoditas
Pasien dengan kecenderungan terhadap penyakit tertentu dapat diketahui, sehingga mudah sekali bagi perusahaan oba untuk menawarkan produknya.
3.Mencari potensi gen
Potensi dari sebuah gen sangat beragam, bergantung pada ekspresi gen tersebut. Aplikasi lebih lanjut dapat berupa transgenik, terapi genetik, atau berbagai rekayasa dan pemanfaatan geneik lainnya.
ref : http://himbioui1.tripod.com
http://suryokuncorojakti-fkh.web.unair.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar